Minggu

ProfitClicking HARAM atau HALAL


Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya bersilaturahim (menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam neraka. Lalu Rasulullah saw bersabda, " Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara' (berhati-hati)." (HR Abu Daud).

Halal atau tidaknya ProfitClicking (PC) dapat dilihat dari cara bagi hasilnya, barang dagangannya baik, bukan untuk judi, penipuan, pemerasan (mis: Bunga pinjaman, hukuman terlambat membayar), multi level marketing, tidak ada praktek riba terhadap perusahaan lain.

Hal yang paling menonjol yang akan disampaikan disini yaitu;

Sistem Bagi Hasil

Yang kita ketahui PC member keuntungan kepada investornya (pemilik modal) berdasarkan persentase dari modal yang diinvestasikan. Dan juga PC mewajibkan investornya dengan menngklik iklan.

Sedangkan prinsip bagi hasil yang diperbolehkan dalam islam  adalah membagi hasil keuntungan dari hasil usaha berdasarkan kesepakatan sebelumnya (misal dengan rasio 50:50, 25:75) dan saling meridhoi.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW pernah memberikan tanah Khaibar kepada penduduknya (waktu itu mereka masih Yahudi) untuk digarap dengan imbalan pembagian buah-buahan dan tanaman.

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir yang menyatakan bahwa bangsa arab senantiasa mengolah tanahnya secara muzara’ah dengan rasio bagi hasil 1/3: 2/3, ¼: ¾, dan ½ :1/2, maka Rasulullah pun bersabda: “Hendaklah menanami atau menyerahkannya untuk digarap. Barang siapa tidak melakukan salah satu dari keduanya, tahanlah tanahnya.”

Bila usaha itu menghasilkan keuntungan real yang besar, tentu saja nilai yang investor terima itu menjadi besar. Sebaliknya, bila keuntungan untuk bulan tertentu sedang mengecil, bagian yang investor terima pun mengecil juga. Walaupun rasio bagi hasilnya tidak berubah. Namun, apabila hasilnya malah merugi maka kembali kepada kesepakatan awal tentang resiko kerugiannya. Apakah ditanggung 1 orang / lebih dengan persentasenya.

Padahal yang terjadi bukan membagi hasil keuntungan penjualan, melainkan PC meminjam uang kepada investor plus kewajban membayar bunga % tiap hari dari nilai yang dipinjamnya.

الرِبَا ثَلاثَةٌَ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أَيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ, وَإِنَّ أَرْبَى الرِّبَا عَرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمَ
Riba itu mempunyai 73 pintu, sedang yang paling ringan seperti seorang laki-laki yang menzinai ibunya, dan sejahat-jahatnya riba adalah mengganggu kehormatan seorang muslim”. (HR Ibn Majah).

"Bahwa kehormatan harta manusia, sama dengan kehormatan darahnya." (Riwayat Abu Nua'irn dalam Hilyah)

Imam Bukhari dalam “Kitab Tarikh”nya, meriwayatkan sebuah Hadits dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Bila ada yang memberikan pinjaman (uang maupun barang), maka janganlah ia menerima hadiah (dari yang meminjamkannya)”.[HR. Imam Bukhari]

Hadits di atas menunjukkan bahwa peminjam tidak boleh memberikan hadiah kepada pemberi pinjaman dalam bentuk apapun, lebih-lebih lagi jika si peminjam menetapkan adanya tambahan atas pinjamannya. Tentunya ini lebih dilarang lagi.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُؤُوسُ أَمْوَالِكُمْ لا تَظْلِمُونَ وَلا تُظْلَمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. [TQS Al Baqarah (2): 279].

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Semoga membuka hati kita ke arah yang lebih baik
Wallahu A’lam

Sumber:
http://hizbut-tahrir.or.id/2008/11/20/riba-definisi-hukum-dan-macamnya/
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/402121.html
http://investasi-haram-riba.blogspot.com

Mata Pencaharian dan Hasil Kerja


1.   Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi) 
2.   Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya. (HR. Abu Zar dan Al Hakim) 
3.   Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad) 
4.   Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad) 
5.   Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah. (HR. Ath-Thabrani)
6.   Sesungguhnya Allah Ta'ala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami) 
7.   Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak. (Mutafaq'alaih) 
8.   Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri. (HR. Bukhari) 
9.   Apabila dibukakan bagi seseorang pintu rezeki maka hendaklah dia melestarikannya. (HR. Al-Baihaqi)

Keterangan
:
Yakni senantiasa bersungguh-sungguh dan konsentrasi di bidang usaha tersebut, serta jangan suka berpindah-pindah ke pintu-pintu rezeki lain atau berpindah-pindah usaha karena di khawatirkan pintu rezeki yang sudah jelas dibukakan tersebut menjadi hilang dari genggaman karena kesibukkan nya mengurus usaha yang lain. Seandainya memang mampu maka hal tersebut tidak mengapa. 
10.     Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki. (HR. Ath-Thabrani) 
11.     Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar) 
12.     Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi hari mereka (bangun fajar). (HR. Ahmad) 
13.     Barangsiapa menghidupkan lahan mati maka lahan itu untuk dia. (HR. Abu Dawud dan Aththusi) 
Keterangan
:
Hal tersebut khusus untuk lahan atau tanah kosong yang tidak ada pemiliknya. Jika lahan atau tanah kosong tersebut ada pemiliknya maka tidak boleh diambil dengan jalan yang bathil.
14.     Carilah rezeki di perut bumi. (HR. Abu Ya'la) 
15.     Pengangguran menyebabkan hati keras (keji dan membeku). (HR. Asysyihaab) 
16.     Allah memberi rezeki kepada hambaNya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta ambisinya. (HR. Aththusi) 
17.     Mata pencaharian paling afdhol adalah berjualan dengan penuh kebajikan dan dari hasil keterampilan tangan. (HR. Al-Bazzar dan Ahmad) 
18.     Sebaik-baik mata pencaharian ialah hasil keterampilan tangan seorang buruh apabila dia jujur (ikhlas). (HR. Ahmad)
Ditulis Oleh : Hassan Syarif

Keajaiban Rezeki


GABUNGAN AMAL PERINGAN UJIAN, Rasulullah SAW Bersabda : Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa hapus dengan shalat, puasa, sedekah dan nahi munkar (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika anda menginginkan mempercepat rezeki anda, Anda cukup merubah 3 poin ini saja terhadap diri Anda, sudah bisa mempercepat datangnya rezeki anda. Dengan cara melakukan semuanya dengan ikhlas mengharap ridho Allah. Apakah itu terkait dengan keuangan, kesehatan, hubungan, impian, prestasi, Jodoh dll. Apa saja 3 poin itu;

1.   Perbaiki Diri
2.   Berbakti Kepada Orang Tua & Menjalin Tali Persaudaraan
3.   Demi Untuk Kepentingan Masyarakat (Ikhlas tanpa meminta balasan), Niatkan Untuk Menegakkan Kalimat Allah

PERBAIKI DIRI

Jadilah seorang muslim sejati, dengan cara taubat, memperbanyak istighfar setiap hari, menegakkan sholat 5 waktu & ibadah wajib maupun sunnah, Berikhtiar, Bertawakal, berusaha menjadi orang-orang yang bertaqwa, tidak makan kecuali dari hasil makanan yang halal dll

Rasulullah bersabda:

”Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa yang dilakukannya.”(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).

"Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, "Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!" Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?" (HR Muslim).

Lakukan minimal istighfar 100x sehari.

"Barangsiapa memperbanyak istighfar (memohon ampunan-Nya), niscaya Allah akan menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, dan setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah mengaruniainya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (HR. Ahmad) .

Firman Allah SWT:

”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS.an-Nur: 31)

"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, nescaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (At-Talaq: 4)

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka." (At-Talaq: 2-3)

Peganglah prinsip ini “Saya kedepan akan Sholat dengan Khusyuk”.

Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai Hamba-hambaku, hendaknya kalian memenuhi waktu (konsentrasi) dengan ibadah, kalau kalian melakukannya Aku akan memenuhi dada kalian dengan kekayaan, dan Aku akan menutupi kefakiran kalian. Kalau kalian tidak melakukannya, Aku akan memenuhi dada kalian dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutup kefakiran kalian.”

Lakukan Sholat 5 waktu di awal waktu masuk sholat. Bagi laki-laki kerjakan berjamaah di Masjid.

Allah berfirman, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepada kalian. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thaahaa : 132)

Memang segala sesuatu telah diatur oleh allah, namun allah juga membenci kepada orang yang hanya berpangku tangan saja. Uang tidak akan pernah jatuh dari langit begitu saja tanpa kita berusaha.

Allah berfirman dalam surat QS. Ar-Ra'du (13):11
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya.

Memang allah menganjurkan kita untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada-Nya, namun tawakkal tidak berarti hanya berdiam diri dan tidak berusaha, Hendaknya setiap muslim bersungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Hanya saja ia tidak boleh menyandarkan diri pada kelelahan, kerja keras dan usahanya, tetapi ia harus meyakini bahwa segala urusan adalah milik Alloh, dan bahwa rizki itu hanyalah dari Dia semata.

Diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khaththab bahwa Rasulullah bersabda, “Andaikata kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, sungguh kalian akan Kami beri rizki sebagaimana burung diberi rizki. Di pagi hari keluar dalam keadaan perut kosong dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad)

Laksanakan Sholat Dhuha Dan Tahajut.

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata: Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).

“Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat (waktu). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA & MEMPERKUAT TALI PERSAUDARAAN

dari Salman bin 'Amir ra, dari Nabi saw beliau bersabda:

" الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ "

"Sedekah terhadap orang miskin adalah sedekah dan terhadap keluarga sendiri mendapat dua pahala: sedekah dan silaturahmi." (HR Tirmidzi)

Ketahuilah, bahwa kewajiban paling besar yang harus ditunaikan oleh seorang hamba setelah kewajibannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah kewajiban dalam memenuhi hak orangtua. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya:

“Beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kalian kepada kedua orangtua.” (An-Nisa’: 36)

Di dalam ayat lainnya, Allah SWT berfirman:

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah-payah (pula).” (Al-Ahqaf: 15)

Semakna dengan ayat tersebut Allah SWT berfirman:

“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.” (Luqman: 14)

Pada dua ayat tersebut Allah SWT menjelaskan betapa pentingnya kewajiban berbakti kepada orangtua dengan menggambarkan betapa besarnya pengorbanan dan jasa orangtua terutama ibu kepada anaknya. Maka sudah semestinya bagi seorang anak untuk berbuat baik kepada orangtuanya, karena orang yang berakal tentu tidak akan melupakan kebaikan orang lain terhadapnya apalagi membalas kebaikannya dengan menyakitinya. Maka, apakah layak bagi seorang anak untuk melupakan kebaikan orangtuanya sehingga tidak berbuat baik kepadanya? Begitu pula, tentu lebih tidak pantas lagi bagi seorang anak untuk menyakiti orangtuanya yang telah terus-menerus berbuat baik kepadanya dengan mengeluarkan pengorbanan yang sangat besar bahkan hingga mempertaruhkan nyawanya.

Maka di antara sebab yang akan menjadikan seseorang memperoleh jalan keluar dari kesulitan-kesulitannya adalah dengan menjalankan amalan yang mulia ini. Begitu pula di antara balasan bagi seseorang yang berbuat baik kepada orangtuanya adalah akan dimudahkannya dirinya dalam mencari rezeki dan dipanjangkan umurnya. Sebagaimana tersebut dalam sabda Nabi SAW:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa senang untuk diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah rahimnya.” (HR. Muslim)

Berbakti kepada orangtua masuk ke dalam keumuman hadits ini karena termasuk penunaian silaturahim, dan bahkan silaturahim yang paling tinggi adalah menghubungi orangtua. Akhirnya, mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan taufiq-Nya kepada kita semua untuk bisa berbakti kepada orangtua.

Demi Untuk Kepentingan Masyarakat (Ikhlas tanpa meminta balasan), Niatkan Untuk Menegakkan Kalimat Allah

Niatkan untuk membantu sesama muslim, utamakan yang mempunyai tali persaudaraan terlebih dahulu dari yang paling dekat. Mulai dari keluarganya sendiri, dan hubungan keluarga yang lain. Bisa dengan sedekah uang, barang atau jasa. Tegakkan Amar makruf nahi mungkar.

“Sesungguhnya sedekah itu tidak pernah mengurangi harta.” (HR. Bukhari Muslim)

“Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah”.

Sedekah itu akan mendapatkan keberkahan dalam hidup dan tambahan rezeki, “Barang siapa menafkahkan hartanya maka akan diberi keberkahan darinya.” Dalam hadis lain disebutkan, “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta dan tidaklah pemberian maaf itu kecuali ditambah kemuliaan oleh Allah dan tidaklah seseorang tawadhu karena Allah, kecuali Dia akan mengangkat derajatnya.” (HR Muslim).

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), MAKA ALLAH MELIPAT GANDAKAN PEMBAYARAN KEPADANYA DENGAN LIPAT GANDA YANG BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.(Al Baqarah Ayat 245)

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “Tidaklah kalian itu mendapatkan rizki dan mendapatkan pertolongan kecuali kalau kalian berbuat baik terhadap orang-orang yang lemah diantara kalian.” (HR. Imam Bukhari)

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada satu haripun yang berlalu kecuali ada dua malaikat yang turun, satu malaikat berkata, Ya Allah, berilah kepada orang yang berinfak di hari ini ganti untuknya. Dan malaikat yang lainnya berkata, Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang yang tidak berinfak di hari ini.” (HR. Bukhari Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ الصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ

“Sedekah yang paling utama adalah sedekah kepada kerabat yang memendam permusuhan.” (HR. Ahmad dan Thabrani dalam al-Kabir, Shahihul Jami’ no. 1110)

Ramadhan adalah bulan termulia dan utama. Karena itu, bersedekah di bulan ini akan makin berlipat pahala dan keutamaannya. “Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR At-Turmudzi dari Anas).




========
CATATAN
========
--> Perlu diingat, kita adalah manusia biasa yang DIUJI oleh Allah SWT yang tidak ada jaminan bersih dari DOSA.
--> Jangan MERASA sudah beriman. “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "BILAKAH DATANG PERTOLONGAN ALLAH?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (QS 2:214).
--> Rahmat Allah akan MENJAUH kepada kita jika masih ada DOSA di dalam diri kita (Intropeksi diri dengan hati yang jernih). Sesungguhnya Allah Ta'ala Maha Pemberi rahmat (kasih sayang). Bahkan sayangNya terhadap hamba-hambaNya lebih dari sayangnya seorang ibu kepada anaknya. Dengan kasih sayangNya, Dia menciptakan kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan rizki kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan kesehatan kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan makan dan minum, pakaian serta tempat tinggal kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia menunjukkan kita kepada Islam dan Iman serta amal shalih. Dengan rahmatNya, Dia mengajarkan kepada kita apa yang tidak kita ketahui. Dengan rahmatNya, Dia memalingkan kejahatan musuh-musuh dari diri kita. Allah Ta'ala berfirman, artinya,  "Sesungguhnya Allah Ta'ala membela orang-orang yang telah beriman." (QS. al-Hajj: 38).
--> Dalam diri manusia masih terdapat LALAI, LUPA & KHILAF. Usahakan setiap saat menjaga dan minta ampun kepada Allah terhadap dosa2.
--> Jauhi penyakit hati (sombong, iri, dengki dll). Sombong menyebabkan Syetan diusir oleh Allah dari surga.
--> Hidup seperti lebah bermanfaat kepada sesama, Dan menjaga kenyamanan, perasaan dan sekali pun tidak pernah mengganggu. Namun sebaliknya, sekitar kita merasa terjaga, aman & senang karena sifat membantu kita.
--> Jauhi SYIRIK, misal: dengan keyakinan membawa alquran atau menuliskannya dia akan selamat dari bahaya, itu salah alquran adalah wahyu Allah yang akan bermanfaat jika dibaca, dipahami, diajarkan (belajar pada yang ahlinya, mis: ulama dll). Dan manusia itu tidak ada ilmu tenaga dalamnya, atau bisa membaca pikiran seseorang. itu KELIRU, sudahlah... Pasti disitu ada jin-nya. Walau kebanyakan tidak mengaku. Kecuali Nabi Sulaiman, itu bukan sihir.
--> Jauhi Ibadah yang TIDAK ADA ANJURANNYA / yg tidak diajarkan oleh Rasulullah. Tidak boleh. Yang sudah ada dan pasti saja sudah banyak pilihanya. Dan sudah cukup besar keuntungannya bagi kita.
.